Sabtu, 11 Januari 2014

HEMIPTERA



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Insekta atau serangga merupakan hewan yang jumlahnya paling dominan di antara spesies hewan lainnya dalam filum Arthropoda.Oleh karena itu serangga dimasukkan dalam kelompok hewan yang lebih besar dalam filum Arthropoda atau binatang beruas.Untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas mengenai struktur serangga perlu ditinjau secara singkat kelompok binatang beruas ini.
Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi. Serangga termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan ngengat). Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo karena semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok Pterigota karena memiliki sayap.Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi.Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi.
Keaneka-ragaman serangga telah terdapat pada periode Carboniferous (sekitar 300 juta tahun yang lalu).Pada periode Permian (270 juta tahun yang lalu) beberapa kelompok serangga telah menyerupai bentuk yang dijumpai sekarang. Sayap pada serangga mungkin pada awalnya berevolusi sebagai perluasan kutikula yang membantu tubuh serangga itu menyerap panas, kemudian baru menjadi organ untuk terbang Pandangan lain menyarankan bahwa sayap memungkinkan hewan itu meluncur dari vegetasi ke tanah, atau bahkan berfungsi sebagai insang dalam serangga akuatik. Hipotesis lain menyatakan bahwa sayap serangga berfungsi untuk berenang sebelum mereka berfungsi untuk terbang.
Nama "Hemiptera" berasal dari bahasa Yunani hemi (setengah) dan pteron (sayap) sehingga jika diartikan secara keseluruhan, Hemiptera berarti "yang bersayap setengah". Nama itu diberikan karena serangga dari ordo ini memiliki sayap depan yang bagian pangkalnya keras seperti kulit, namun bagian belakangnya tipis seperti membran. Sayap depan ini pada sebagian anggota Hemiptera bisa dilipat di atas tubuhnya dan menutupi sayap belakangnya yang seluruhnya tipis dan transparan, sementara pada anggota Hemiptera lain sayapnya tidak dilipat sekalipun sedang tidak terbang.
B.  Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian Hemiptera?
2.    Bagaimana klasifikasi ordo Hemiptera?
3.    Bagaimana ciri-ciri dari ordo Hemiptera?
4.    Bagaimana struktur morfologi dan anatomi dari ordo Hemiptera?
5.    Bagaimanakah daur hidup serta kebiasaan hemiptera?
6.    Apa saja contoh spesies dari ordo Hemiptera?
7.    Bagaimana persebaran Hemiptera?
C.  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang pengertian hemiptera, klasifikasi ordo hemiptera, ciri-ciri ordo hemiptera, struktur morfologi dan anatomi dari ordo hemiptera,  daur hidup beserta kebiasaan emiptera, dan contoh dari ordo hemiptera, serta persebaran hemiptera.











BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengetian Hemiptera
Hemiptera adalah ordo dari serangga yang juga dikenal sebagai kepik.Hemiptera terdiri dari 80.000 spesies serangga seperti tonggeret, kutu daun, anggang-anggang, walang sangit, dan lain-lain.Mereka semua memiliki ciri-ciri khusus seperti mulut berbentuk jarum dan tidak mengalami metamorfosis sempurna. Hemiptera terdiri dari 4 subordo berbeda: Auchenorrhyncha, Coleorrhyncha, Heteroptera, dan Sternorrhyncha.
B.  Klasifikasi ordo Hemiptera
     Kerajaan: Animalia
     Filum: Arthropoda
     Kelas: Insecta
     Ordo: Hemiptera (Jumar. 2000).
Nama "Hemiptera" berasal dari bahasa Yunani hemi (setengah) dan pteron (sayap) sehingga jika diartikan secara keseluruhan, Hemiptera berarti "yang bersayap setengah". Nama itu diberikan karena serangga dari ordo ini memiliki sayap depan yang bagian pangkalnya keras seperti kulit, namun bagian belakangnya tipis seperti membran. Sayap depan ini pada sebagian anggota Hemiptera bisa dilipat di atas tubuhnya dan menutupi sayap belakangnya yang seluruhnya tipis dan transparan, sementara pada anggota Hemiptera lain sayapnya tidak dilipat sekalipun sedang tidak terbang.
Hemiptera terdiri dari 4 subordo berbeda: Auchenorrhyncha, Coleorrhyncha, Heteroptera, dan Sternorrhyncha. Subordo penyusun Hemiptera sendiri pada awalnya dipisahkan ke dalam 2 ordo berbeda, ordo Homoptera dan ordo Heteroptera/Hemiptera dengan melihat perbedaan pada kedua sayap serangga anggota penyusun kedua ordo tersebut. Kedua ordo tersebut akhirnya dikombinasikan menjadi satu ordo, yaitu ordo Hemiptera yang terdiri dari 4 subordo seperti yang dikenal sekarang dengan subordo Heteroptera memiliki anggota penyusun terbanyak (mencapai 25.000 spesies) di mana anggotanya umumnya adalah kepik-kepik sejati besar seperti walang sangit dan kepik pembunuh.
C.  Ciri-ciri dari ordo Hemiptera
Ciri khas utama serangga anggota Hemiptera adalah struktur mulutnya yang berbentuk seperti jarum.Mereka menggunakan struktur mulut ini untuk menusuk jaringan dari makannya dan kemudian menghisap cairan di dalamnya.Hemiptera sendiri adalah omnivora yang berarti mereka mengonsumsi hampir segala jenis makanan mulai dari cairan tumbuhan, biji-bijian, serangga lain, hingga hewan-hewan kecil seperti ikan.
D.  Struktur morfologi dan anatomi dari ordo Hemiptera
Struktur mulutnya berbentuk seperti jarum.Sayap depan yang bagian pangkalnya keras seperti kulit, namun bagian belakangnya tipis seperti membran.Bagian yang beruas dari proboscis itu adalah labium, yang bertindak sebagai suatu selubung bagi empat stilet penusuk (dua mandibel dan dua maksilae).Maksilae bersama-sama cocok di dalam proboscis membentuk dua saluran, sebuah saluran makanan dan sebuah saluran air liur.Tidak ada palpus, walaupun struktur kecil seperti bergelambir yang jelas pada proboscis dari beberapa kepik akuatik yang diperkirakan beberapa ahli sebagai palpus.
E.  Daur hidup serta kebiasaan Hemiptera
Hemiptera atau biasa disebut dengan Kepik tidak mengalami metamorfosis sempurna. Anakan serangga dari ordo Hemiptera yang baru menetas biasanya memiliki penampilan yang sama dengan induknya, namun ukuranya lebih kecil dan tidak besayap. Fase anakan ini dikenal dengan nama nimfa. Nimfa Hemiptera ini kemudian melakukan pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi dewasa tanpa melalui fase kepompong. Dengan kata lain melalui tahap : telur nimfa dewasa.
Kepik yang berukuran 2,5 cm dengan warna badan coklat kegelapan ditandai dengan huruf “X” pada lipatan sayap di punggung dan ujung antena kemerahan. Tampilannya gagah, dengan “otot-otot” paha yang tampak gempal.
Perilakunya tenang dan selalu memilih pucuk-pucuk daun yang muda, dengan akibat pucuk itu akan segera layu dalam beberapa waktu. Konon air seni yang dihasilkan kepik ini mengandung zat racun yang dapat mematikan pucuk daun, sehingga cenderung dianggap sebagai hama. Hal ini serupa yang terjadi pada kerabatnya yaitu wereng.
F.   Contoh spesies dari ordo Hemiptera
1.      Walang sangit(Leptcorisa oratorius)
 Klasifikasi
       Kingdom  : Animalia
       Phylum     : Arthropoda
       Kelas        : Insecta
       Ordo         : Hemiptera
       Famili       : Alydidae
       Genus       : Leptocorixa
       Spesies     : oratorius
Siklus hidup walang sangit adalah sekita 35-56 hari.Biasanya serangga ini aktif pada pagi dan sore hari.Waktu siang hari biasanya bersembunyi dibawah tanaman atau rerumputan. Yang khas dari walang sangit adalah bila diganggu maka akan mengeluarkan bau khas (bau ‘sangit’). Kepadatan populasi walang sangit biasanya akan meningkat pada kondisi tanaman sedang berbunga, cuaca hangat dan gerimis (sebaliknya, hujan lebat dapat menurunkan populasi).Serangga ini biasa menyerang padi fase masak susu dengan mengisap cairan biji padi. Bekas tusukannya akan berupa bercak berwarna gelap. Padi yang terserang walang sangit bobotnya akan menurun bahkan menjadi hampa.
Walang sangit (L. acuta) mengalami metamorfosis sederhana yang perkembangannya dimulai dari stadia telur, nimfa dan imago.Imago berbentuk seperti kepik, bertubuh ramping, antena dan tungkai relatif panjang.Warna tubuh hijau kuning kecoklatan dan panjangnya berkisar antara 15 – 30 mm.
Telur berbentuk seperti cakram berwarna merah coklat gelap dan diletakkan secara berkelompok.Kelompok telur biasanya terdiri dari 10 - 20 butir.Telur-telur tersebut biasanya diletakkan pada permukaan atas daun di dekat ibu tulang daun.Peletakan telur umumnya dilakukan pada saat padi berbunga. Telur akan menetas 5 – 8 hari setelah diletakkan. Perkembangan dari telur sampai imago adalah 25 hari dan satu generasi mencapai 46 hari (Wikipedia.Hemiptera. 2008).
    2.      Kepik hijau(Nezara viridula L)
      Klasifikasi
      Kingdom : Animalia ( Hewan )
      Filum : Arthropoda
      Kelas : Insecta
      Ordo : Hemiptera
      Famili : Pentatomidae
      Genus :Nezara
      Spesies :Nezara viridula
  Kepik hijau,  selain menyerang tanaman kedele, juga menyerang tanaman kacang hijau, kacang tunggak, padi, orok-orok, jagung dan kapas.Imago (bakal kepik) mulai datang dipertanaman sejak pembentukan bunga. Serangan hama ini menyebabkan biji dan polong kempis, polong gugur, biji menjadi busuk, berwarna hitam, kulit biji keriput dan adanya bercak-bercak coklat pada kulit biji. Periode kritis tanaman terhadap serangan kepik hijau adalah saat stadia pengisian biji.
Panjang 16 mm, telur di bawah permukaan daun, berkelompok. Setelah 6 hari telur menetas menjadi nimfa (kepik muda), yang berwarna hitam bintik  putih. Pagihari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke polong,memakanpolong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1sampai 6 bulan.
       Hama kepik hijau ini pada stadia imago berwarna hijau polos, kepala berwarna hijau serna pronotumnya berwarna jingga dan kuning keemasan,kuning kehijauan dengan tiga bintik berwarn hijau dan kuning polos. Telur diletakkan berkelompok (10-90 butir/kelompok) pada permukaan bawah daun.Nimfa terdiri dari 5 instar. Instar awal hidup bergerombol di sekitar bekas telur,kemudian menyebar. Pada kedelai nimfa dan imago terutama mengisap polong.Tanaman inangnya yaitu tanaman kedelai, kacang hijau, kacangtunggak, orok-orok, kacang gede, jagung ,padi dan kapas.
3.      Bapak pucung (Dysdercus cingulatus F)
     Klasifikasi
     Kingdom: Animalia
     Phylum: Arthropoda
     Class: Insecta
     Ordo: Hemiptera
     Family: Pyrrhocoridae
    Genus: Dysdercus
    Species: D. cingulatus (Kartasapoetra, 2002)
Bapak pucung mudah dikenali karenaberwarna merah dan ada belang merah dan hitam pada punggungnya.Nimfa memakan biji di buah kapas yangterbuka sehingga mengurangi dayakecambah biji.Dewasa membolongibuah kapas supaya dapat makan biji.Serat kapas di buah yang terserangmenjadi coklat-kekuningan dan buahmenjadi busuk.Musuh alami bapak pucung termasuklaba-laba, kepik, dan burung.Lalat tachinid juga memarasit bapak pucung.Kelompok  telur diletakkan di tanah dibawah tanaman kapas (Kartasapoetra, 2002).
        Bapak pucung (Dysdercus cingulatus) atau Red Cotton Bug  merupakan hama, baik serangga muda maupun dewasa, yang menyerang tanaman dari keluarga Malvaceae (kapas, rosela, dan okra) serta keluarga Bombacaceae (kapuk randu).Badan bapak pucung berwarna merah dengan panjang 11 - 17 mm dan lebar 4,5 mm. Di belakang kepala dan perut ada garis putih dan hitam. Pada sayapnya yang barwarna cokelat terdapat sepasang bercak hitam.Nimfanya berwarna merah cerah dan hidup berkelompok.
       Telur bapak pucung biasanya diletakan dibawah tanaman inang atau di tempat yang terlindung pada lubang kecil.Lubang tersebut kemudian ditutup dengan butiran tanah atau serasah.Jumlah telur sekitar 100 yang dibagi dalam 8 kelompok.Untuk perkembangannya, telur perlu kelembaban yang tinggi. Jika keadaan kering, telur akan mati. Telur menetas dalam 5 hari pada suhu 27 derajat Celcius, atau 8 hari pada suhu 23 derajat Celcius.
G. Persebaran Hemiptera
Hemiptera tersebar di seluruh dunia, kecuali di daerah-daerah yang terlampau dingin seperti wilayah kutub.Cara hidup mereka yang beragam membuat persebaran mereka begitu luas.Beberapa anggota Hemiptera seperti walang sangit dan tonggeret hidup pada tanaman dan menghisap sarinya.Kepik pembunuh juga hidup di antara tanaman, namun mereka memburu hewan-hewan kecil.Sebagian kecil dari Hemiptera seperti kutu busuk diketahui hidup sebagai parasit dan menghisap darah hewan yang lebih besar.Anggota Hemiptera lainnya juga diketahui hidup di air, misalnya anggang-anggang dan kepik air raksasa.Salah satu anggang-anggang dari genus Halobes bahkan diketahui hidup di air asin.


















BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
*      Hemiptera adalah ordo dari serangga yang juga dikenal sebagai kepik
*         Hemiptera terdiri dari 4 subordo berbeda: Auchenorrhyncha, Coleorrhyncha, Heteroptera, dan Sternorrhyncha
*       Ciri khas utama serangga anggota Hemiptera adalah struktur mulutnya yang berbentuk seperti jarum
*         Beberapa anggota Hemiptera seperti walang sangit dan tonggeret hidup pada tanaman dan menghisap sarinya. Kepik pembunuh juga hidup di antara tanaman, namun mereka memburu hewan-hewan kecil. Sebagian kecil dari Hemiptera seperti kutu busuk diketahui hidup sebagai parasit dan menghisap darah hewan yang lebih besar. Anggota Hemiptera lainnya juga diketahui hidup di air,
*         Siklus hidup Hemiptera tidak mengalami metamorfosis tidak sempurna.
*         Beberapa contoh spesies dari Ordo Hemiptera adalah Walang sangit (Leptcorisa oratorius), Kepik hijau (Nezara viridula L), dan Bapak pucung (Dysdercus cingulatus F)
Saran
*        Hemiptera atau kepik merupakan salah satu jenis insekta yang termasuk hama namun hemiptera juga pemangsa ulat dan kutu. Jadi selain itu hemitera juga memiliki dampak positif bagi kehidupan di muka bumi ini.








DAFTAR PUSTAKA

Djafaruddin, 2000.Dasar-Dasar Pengendalian Penyakit Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta. Diakses pada hari Minggu tanggal  24 November 2013 pukul 23.00  WITA.
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Rineka cipta. Jakarta
Kartasapoetra, 2002.Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan. Bumi Aksara.  Jakarta
Wikipedia.Hemiptera.2008. http://id.wikipedia.org/wiki/Hemiptera. Diakses pada hari  Minggu tanggal 24 November 2013 pukul 21.00 WITA.
Wikipedia.Kepik hijau.2003.http://id.wikipedia.org/wiki/kepik. Diakses pada hari Minggu tanggal 24 November 2013 pukul 22.00 WITA.


1 komentar: