BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Produksi hasil hutan sangat tergantung dari faktor-faktor
lingkungan oleh karenanya, untuk menjamin keberhasilan pembangunan hutan maka
pengetahuan mengenai faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
mutlak untuk diketahui.Setiap spesies memiliki persyaratan tumbuh yang berbeda
untuk dapat tumbuh dan berproduksi.Dalam pertumbuhan tanaman, sering terjadi
keragaman dalam satu jenis pohon yang disebabkan oleh perbedaan lingkungan. Keragaman tersebut dapat berupa keragaman
geografis (provenans), dan keragaman lokal antar tempat tumbuh. Faktor-faktor
lingkungan merupakan keadaan yang secara langsung mempengaruhi vegetasi. Dalam
masa pertumbuhan pohon akan dipengaruhi oleh faktor anatar lain, tanah,
kelembaban dan angin.
Tanah adalah merupakan sumber utama zat hara untuk
tanaman dan tempat sejumlah perubahan penting dalam siklus pangan. Susunan
anorganik dalam tanah yang dibentuk dari pelapukan padas dan pengkristalan
mineral-mineral. Dapat digolongkan pada liat, debu, pasir dan kerikil.
Kelembaban adalah Jumlah uap air yang
terkandung di udara atau bisa dikatakan kelembaban adalah faktor ekologis yang
penting,mempengaruhi aktifitas organisme dan membatasi penyebarannya dengan
keragaman harian, serta keragaman tegak dan mendatar. Sedangkan angin merupakan
salah satu unsur cuaca yang dapat berpengaruh terhadap lingkungan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Secara luas angin akan mempengaruhi unsur cuaca
yang lain seperti suhu, kelembaban udara maupun pergerakan awan. Arah datangnya
angin akan berpengaruh terhadap kandungan uap air yang dibawanya. Ketika angin
banyak mengandung air maka akan terbentuk awan. Hal ini terjadi pada saat awal
musim hujan. Selain itu, angin yang banyak mengandung uap air akan meningkatkan
kelembaban udara dan dapat pula menurunkan suhu udara.
Pertumbuhan suatu pohon yang diproduksi akan selalu
dipengaruhi oleh faktor dalam maupun faktor luar dari tumbuhan itu sendiri.
Faktor dalam dari tumbuhan itu adalah genetika yang terekspresikan melalui
pertumbuhan sehingga diperoleh hasil, sedangkan faktor luarnya adalah faktor
biotik maupun abiotik yang meliputi unsur – unsur yang menjadi pengaruh pada
kualitas dan kuantitas produksi alam, antara lain tanah, kelembaban, angin
serta ada tidaknya hama dan penyakit. Oleh sebab itu, mengetahui faktor yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan pohon tentunya menjadi sangat bermanfaat.Untuk
lebih mengenal faktor-faktor lingkungan tersebut akan di bahas secara
terperinci pada bab selanjutnya.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apakah
pengertian tanah?
2.
Bagaimana
pengaruh tanah terhadap pertumbuhan pohon?
3.
Apakah
pengertian kelebaban?
4.
Bagaimana
perngaruh kelembaban terhadap pertumbuhan pohon?
5.
Apakah
pengertian angin?
6.
Bagaimana
pengaruh angin terhadap pertumbuhan pohon?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk
memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai pengertian tanah, kelembaban,
dan angin, serta mampu menjelaskan pengaruh tanah, kelembaban dan angin
terhadap pertumbuhan pohon.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Tanah
Tanah merupakan hamparan luas tempat berpijak dan tempat
hidup tumbuhan dan hewan yang saling berinteraksi satu sama lain. Deskripsi
atau gambaran tanah dapan dijelaskan sebagai berikut:
ü Tanah terbentuk atau berkembang dari serangkaian
proses-proses alami dari alam
ü Tanah atau tubuh alam ini terbagi menjadi lapisan-lapisan
mineral atau bahan organik tanah. Setiap lapisan memiliki kedalaman yang sama.
ü Lapisan-lapisan mineral dan bahan organik tanah yang
terbentuk ini memiliki aifat yang tidak sama dengan induk tanah, baik sifat
morfologi, kimia, fisika ataupun biologi tanahnya.
Definisi lain yang diajukan oleh scheoder (1972), tanah
adalah suatu sistem tiga fase yang mengandung air, udara, dan bahan-bahan
mineral lain, dan jasad hidup dan berbagai faktor dan membentuk perubahan
membentuk ciri-ciri morfologi yang khas. Kemudian sistem itu berperan menjadi
sistem tumbuh dan berkembang berbagai tanaman. Jadi, sederhananya tanah
tersusun dari beberapa material alam baik dalam material bahan organik maupun
bahan materila anorganik. Bahan organik tersebut mengalami proses perubahan
alami sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alami atau kekuatan alam, dan
akhirnya terbentuk susunan lapisan-lapisan tanah seperti yang tidak lihat
sekarang.
B. Pengaruh
Tanah Terhadap Pertumbuhan Pohon
Pertumbuhan pohon dapat dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah. Tekstur
tanah merupakan satu sifat fisik tanah yang secara praktis dapat dipakai
sebagai alat evaluasi atau jugging ( pertimbangan ) dalam suatu potensi
penggunaan tanah. Tekstur tanah menunjukkan perbandingan relatif antara Pasir (
sand ) berukuran 2 mm – 50 mikron, debu ( silt ) berukuran 50 – 2 mikron dan
liat ( clay ) berukuran < 2 mikron. Klasifikasi tekstur ini berdasarkan
jumlah partikel yang berukuran < 2 mm. Jika dijumpai partikel yang > 2 mm
dengan jumlah yang nyata, maka penambahan / penyisipan kata – kata berkerikil
atau berbatu ditambahkan pada nama kelas tekstur tadi. Sebagai contoh lempung
berbatu.Untuk keperluan pemilihan ada 12 kelas tekstur tanah. Dan pembagian itu
kemudian disederhanakan menjadi 7 kelas yang terdiri dari pasir, lempung kasar,
lempung halus, debu kasar, debu halus, liat debu dan liat sangat halus.
Dalam keadaan tanah yang memiliki tekstur yang dominan
pasir, maka daya ikat tanah terhadap air serta bahan organik lainnya kecil.
Tanah dengan tekstur dominan pasir ini cenderung mudah melepas unsur-unsur hara
yang dibutuhkan tanaman. Dalam keadaan tanah seperti ini, pertumbuhan akar
tanaman atau pohon akan berkembang dengan baik. Akar mudah untuk melakukan
penetrasi ke dalam tanah. Drainase dan aerasi pada tekstur tanah dominan berpasir
ini cukup baik, namun tekstur tanah ini cenderung mudah melepas unsur-unsur
hara yang dibutuhkan tanaman. Tanaman akan sulit mendapatkan unsur hara, dan
pertumbuhan tanaman atau pohon akan terganggu.
Dalam keadaan
tanah yang dominan liat, akar pada pohon akan sulit untuk melakukan penetrasi
karena keadaan lingkungan tanah yang lengket pada saat basah dan mengeras pada
saat kering. Drainase dan aerasi buruk, sehingga pertukaran udara maupun masuknya
unsur hara pada akar pohon akan terganggu. Pada keadaan basah, tanaman sulit
mengikat gas-gas yang berguna bagi proses fisiologi karena pori-pori tanah yang
kecil tergenang oleh air (kecuali tanaman padi yang mampu beradaptasi di
lingkungan yang tergenang air). Air pada tanah dominan liat ini tidak mudah hilang.
Tanaman dapat mengalami kematian, karena kurangnya unsur-unsur yang dibutuhkan
tanaman untuk melakukan proses-proses fisiologis yang semestinya.
Untuk
pertumbuhan tanaman atau pohon yang baik, tanah
dengan aerasi, drainase, serta kemampuan menyimpan air maupun unsur hara
yang baik harus memiliki komponen pasir, debu, dan liat yang seimbang. Sehingga
tanaman mampu tumbuh dalam keadaan yang optimal.
Selain tekstur
tanah, faktor lain yang memiliki kaitan yang erat dengan pertumbuhan tanaman
adalah struktur tanah. Pada struktur tanah, terdapat berbagai macam komponen
yang dapat mempengaruhi tumbuhnya suatu pohon. Tanah mengandung berbagai macam
unsur-unsur makro maupun mikro yang berguna bagi tanaman. Dengan struktur tanah
yang mantap (terdapat bahan organik yang cukup, mikroorganisme yang
menguntungkan satu sama lain, dan pori-pori tanah cukup baik), maka aerasi
(pertukaran O2, CO2, maupun gas-gas lainnya di dalam tanah) akan mampu
mencukupi kebutuhan tumbuhan terhadap unsur-unsur tersebut. Sehingga, tumbuhan
mampu melakukan proses metabolisme dengan baik. Pertumbuhan pohon juga
dipengaruhi oleh agregat tanah (daya ikat antara partikel-partikel dalam tanah.
Akibat tanaman
yang mengalami pertumbuhan tersebut, ternyata pertumbuhan pohon atau tanaman
yang lainya dapat menyebabkan terjadinya pembentukan struktur tanah. Dengan
adanya tumbuhan, agregasi pada tanah akan terbentuk menjadi struktur yang lebih
mantap. Tumbuhan mampu memperkecil kerusakan tanah akibat hujan, sehingga unsur
hara dapat terjaga dan tersedia bagi tumbuhan maupun mikroorganisme yang hidup
di dalam tanah. Akar tanaman mampu membentuk bidang belah alami pada tanah.
Selain itu, akibat tekanan akar tersebut, butir-butir pada tanah akan semakin
lekat satu sama lainnya. Daya ikat partikel-partikel tanah akan meningkat. Pada
dasarnya, adanya sistem perakaran mempengaruhi pembentukan agregat di dalam
tanah. Jika dibandingkan dengan tanah yang tidak ditumbuhi tumbuhan, agregatnya
akan mudah pecah dan strukturnya cenderung tidak mantap.
Dari uraian
tersebut, hubungan antara tekstur dan struktur tanah terhadap pertumbuhan
tanaman atau pohon saling berhubungan satu dengan lainnya. Tanpa adanya tekstur
dan struktur tanah yang baik bagi tanaman, maka pertumbuhan tanaman kurang
berjalan optimal. Sebab, terdapat faktor-faktor yang membatasi pertumbuhan
tanaman akibat keadaan tekstur maupun struktur tanah yang kurang menguntungkan.
Bila keadaan tekstur dan struktur tanah dalam keadaan mantap, maka
faktor-faktor tersebut dapat diatasi. Selain itu, dengan adanya tanaman di atas
tanah tampaknya mampu membantu pembentukkan struktur tanah. Hal tersebut
diakibatkan oleh adanya sistem perakaran yang terdapat di dalam tanah yang
mampu membentuk bidang belah alami. Sehingga, daya ikat tanah semakin meningkat
satu sama lainnya.
Terdapat 3
fungsi tanah yang primer terhadap tanaman, yaitu :
- Memberikan
unsure-unsur mineral, melayaninya baik sebagai medium pertukaran maupun sebagai tempet persediaan.
-
Meberikan air dan melayaninya sebagai reservoir
- Melayani tanaman sebagai tempat berpegang dan
bertumpu untuk tegak
Cepat dan lambatnya suatu pertumbuhan pada berbagai jenis
tanaman atau pohon juga sangat ditentukan oleh PH tanah itu sendiri. Karena
Bagaimanapun unsur hara yang memiliki jenis makanan yang seharusnya diserap
oleh tanaman sebagai kebutuhannya, namun apabila PH yang dikandungnya tidak
normal maka tanaman itu sendiri tidak bisa menyerap makanan tersebut
dikarenakan tanaman tersebut tidak memiliki keinginan untuk menyerap semua gizi
yang ada dalam tanah.
Dalam ilmu pertanian pengaruh terhadap PH tanah sangat
memiliki peranan yang sangat penting gunanya untuk Menentukan mudah tidaknya
ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman. Pada umumnya unsur hara akan mudah
diserap tanaman pada pH 6-7, karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara
akan mudah larut dalam air.
Derajat pH dalam tanah juga menunjukkan keberadaan
unsur-unsur yang bersifat racun bagi tanaman. Jika tanah masam akan banyak
ditemukan unsur alumunium (Al) yang selain meracuni tanaman juga mengikat
phosphor sehingga tidak bisa diserap tanaman. Selain itu pada tanah masam juga
terlalu banyak unsur mikro yang bisa meracuni tanaman. Sedangkan pada tanah
basa banyak ditemukan unsur Na (Natrium) dan Mo (Molibdenum).
Kondisi pH tanah juga menentukan perkembangan
mikroorganisme dalam tanah. Pada pH 5,5 – 7 jamur dan bakteri pengurai bahan
organik akan tumbuh dengan baik. Demikian juga mikroorganisme yang
menguntungkan bagi akar tanaman juga akan berkembang dengan baik.
Untuk mengatasi
tanah-tanah basa kita bisa dilakukan dengan cara pemberian sulfur atau
belerang. Pemberian belerang bisa dalam bentuk bubuk belerang atau bubuk sulfur
yang mengandung belerang hampir 100 % .
Pemberian pupuk yang mengandung belerang kurang efektif jika digunakan
untuk menurunkan pH. Beberapa pupuk yang mengandung belerang yang bisa
digunakan antara lain ZA ( Amonium sulfat ), Magnesium sulfat, Kalium sulfat,
tembaga sulfat dan seng sulfat. Pemberian bahan organik/ pupuk organik juga
bisa membantu menormalkan pH tanah.
C. Pengertian
Kelembaban
Kelembaban merupakan Jumlah uap air yang terkandung di
udara. Besar kecilnya kelembaban tergantung pada jumlah uap air di udara. Kelembaban
udara adalah Jumlah uap air yang terkandung di udara. Besar kecilnya kelembaban
tergantung pada jumlah uap air di udara. Kapasitas udara adalah Jumlah uap air
maksimum yang dapat dikandung oleh udara pada suhu tertentu. Kapasitas udara
untuk menampung uap air (pada keadaan jenuh) tergantung pada suhu udara jika
Suhu tinggi maka kapasitas udara besar jika uap air jenuh maka kapasitas udara
maksimal.
Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air diudara
yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi(relatif)
maupun defist tekanan uap air. Kelembaban mutlak adalah kandugan uap air (dapat
dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya) persatu air aktual dengan
keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air. Kapasitas
udara untuk menampung uap air tersbeut (pada keadaan jenuh) ditentukan oleh
suhu udara. Sedangkan deficit tekanan uap air adalah slisih antara tekanan uap
jenuh dan tekanan uap aktual.
D. Pengaruh
Kelembaban Terhadap Pertumbuhan Pohon
Dalam kehidupan di bumi ini kelembaban udara merupakan
salah satu unsur penting bagi manusia, hewan dan pertumbuhan pohon. Kelembaban
udara juga menentukan bagaimana mahluk hidup tersebut dapat beradaptasi dengan
kelembaban yang ada di lingkungannya.Dengan mengetahui kelembaban udara yang
ada dilingkungan tempat yang akan di tanam tumbuhan, kita dapat menentukkan
pemilihan jenis tanaman yang sesuai, misalnya tanaman bakau yang ditanam pada
daerah yang berkelembaban tinggi, bakau tersebut akan berkembang dan
berproduktifitas dengan maksimal, sebaliknya jika bakau tersebut di tanam pada
daerah yang mempunyai kelembaban yang rendah maka bakau tersebut tidak akan
berproduktifitas dan berkembang secara maksimal.
Kelembaban udara berpengaruh terhadap penguapan pada
permukaan tanah dan penguapan pada daun. Bila kelembaban udara tinggi maka
pertumbuhan pohon itu akan terganggu
karena tidak keseimbangan antara unsur air dan cahanya sehingga pertumbuha
pohon itu akan ternganggu. Tetapi kelembaban yang tinggi akan berpengaruh
terhadap tumbuhnya organ vegetatif pada pohon.
Kelembaban udara akan berpengaruh terhadap laju penguapan
atau transpirasi. Jika kelembaban rendah, laju transpirasi meningkat sehingga
penyerapan air dan zat-zat mineral juga meningkat. Hal itu akan meningkatkan
ketesediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman. Jika kelembaban tinggi, laju
transpirasi rendah sehingga penyerapan zat-zat nutrisi juga rendah.hal ini akan
mengurangi ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman sehingga
pertumbuhannya juga akan terhambat.
Ada tiga macam pendekatan udara yang digunakan dalam
memaksimalkan pertumbuhan pohon diantaranya kelembaban mutlak, kelembaban
spesifik dan kelelembaban relative udara yang menyatakan nilai nisbi antara uap
air yang terkandung dan daya kandung maksimum uap air diudara pada suatu suhu
dan tekanan tertentu, yang dinyatakan dalam persen (%).
Pengaruh kelembaban relatif terhadap Produksi Tanaman
secara langsung mempengaruhi hubungan air tanaman dan secara tidak langsung
mempengaruhi pertumbuhan daun, fotosintesis, penyerbukan, terjadinya penyakit
dan hasil akhirnya ekonomi. Pertumbuhan daun tidak hanya tergantung pada
kegiatan sintetis yang dihasilkan dari proses biokimia tetapi juga pada proses
fisik dari pembesaran sel.
Jenis
– Jenis Kelembaban
Jenis
kelembaban dibedakan dibedakan menjadi dua yaitu
1.
Kelembapan
mutlak : masa uap air yang terdapat dalam satu satuan udara, dinyatakan dalam
gram.m-3. Pv = mv/ V (mv= masa uap air(kg), V= vol udara (m3) Pada daerah
tropis nilai pv akan lebih tinggi dibanding daerah (sub tropis) terutama pada
musim dingin, kerana dengan menurunnya suhu kapasitas menampung uap air menjadi
lebih kecil.
2.
Kelembaban
nisbi (RH) : Perbandingan antara kandungan uap air diudara(ėa) dengan kapasitas
udara (es) pada suhu dan tekanan yang sama. RH = (ea/es) x 100% Kelembapan
nisbi dapat pula diartikan sebagai perbandingan antara tekanan uap air (actual)
dengan tekanan uap air jenuh pada suhu yang sama.
a)
Sebaran Kelembapan Nisbi Udara
1)
Sebaran Kelembapan Nisbi menurut waktu Pada siang hari, jika suhu Tinggi maka
kelemababannya juga rendah. Namun, berbeda pada malam hari dimana jika suhu
rendah maka kelembabannya tinggi.
Pada
daerah tropika basah nilai rata-rata kelembaban harian /bulanan tetap berkisar
60%, karena variasi suhu didaerah ini kecil sedangkan pada daerah sub tropik
nilai rata-rat kelembaban harian /bualanannya bervariasi, karena besarnya
variasi suhu, sebab adanya 4 musim.
2)
Sebaran Kelembapan Nisbi menurut Tempat.
Kandungan
uap air aktual tergantung ketersediaan air dan jumlah energi radiasi untuk
pemanasan. Suatu wilayah yang basah dan panas, maka penguapan yang tinggi
berakibat nilai RH (kelembaban) juga tinggi serta kelembaban mutlak juga
tinggi. Pada wilayah dataran tinggi/pengunungan, nilai kelembabannya yang besar
umumnya disebabkan Nilai suhunya yang rendah.
Secara makro Nilai kelembaban yang tinggi pada suatu
daerah dengan pusat tekanan udara rendah hal ini berkaitan dengan naiknya masa
udara atau disebut awan dan hujan.
Pada daerah dengan curah hujan yang tinggi , maka nilai
nilai kelembabannya juga tinggi. Dengan pusat tekanan udara tertinggi,
kelembaban akan rendah karena terkondensasi menjadi awan
3)
Kelembaban Spesifik
Perbandingan
antara massa uap air (mv), dengan massa udara lembab, yaitu massa udara kering
(md) bersama-sama uap air tersebut (mv)q = m/(md + mv) Nisbah campuran (r)
(mixing ratio), massa uap air dibandingkan dengan massa udara kering
r
= mv/md
3.
Defisit
Tekanan Uap Air (vpd)
4.
Selisih
antara kapasitas jenuh (es)dan kandungan uap air aktual (ea). Dimana semakin
tinggi nilai vpd maka udara semakin kering.
vpd
= es- ea
5.
Suhu Titik Embun (td)
Suhu pada saat nilai ea (kandungan uap air aktual) sama
dengan nilai es (kapasitas jenuh) akibat penurunan es yang dipengaruhi oleh
penurunan suhu sehingga bila suhu turun maka es akan menurun dan nilai RHnya
tinggi. Hal ini menunjukkan pada saat ea=es maka nilai kelembabanya adalah 100,
penurunan suhu terus turun sehingga menyebabkan terjadinya kondensasi membentuk
air. Kondensasi atau pengembunan terjadi pagi hari dan didasar awan (lapse
rate).
E. Pengertian
Angin
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh
rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin
bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Angin
adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena
adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat
bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Apabila dipanaskan, udara
memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal
ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di
sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut
menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi
dan naik kembali yang biasa di sebut dengan konveksi.
Angin mempunyai arah dan kecepatan yang ditentukan oleh
adanya perbedaan tekanan udara permukaan bumi. Angin bertiup dari tempat
bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah dan tegak lurus atas garis
isobar. Semakin besar perbedaan tekanan udara semakin besar kecepatan angin.
Dan semakin besar kecepatan angin maka akan berdampak buruk pada kelangsungan
pertumbuhan pohon.
F. Pengaruh
Angin Terhadap Pertumbuhan Pohon
Angin
secara tidak langsung mempunyai efek penting pada produksi pertumbuhna pohon. Energi angin
merupakan perantara dalam penyebaran tepung sari pada penyerbukan alamiah,
tetapi angin juda dapat menyebarkan benih rumput liar dan melakukan penyerbuka
silang yang tidak diinginkan. Angin yang terlalu kencang juga akan menggangu
penyerbukan oleh serangga Angin
dapat membantu dalam menyediakan karbon dioksida yang membantu pertumbuhan
tanaman, selain itu juga mempengaruhi suhu dan kelembaban tanah. Namun pada
saat musim kemarau di beberapa daerah di Indonesia bertiup angan fohn yang
dapat merusak karena bersifat kering dan panas. Pada siang hari didaerah
sekitar pantai, angin laut dapat menyebabkan masalah karena angin ini membawa
butiran garam yang dapat merusak daun.
Angin dapat berpengaruh langsung seperti merobohkan
tanaman. Namun pengaruh angin secara tidak langsung sangat komplek baik yang
menguntungkan maupun merugikan bagi tanaman. Dengan adanya angin maka akan
membantu dalam penyerbukan tanaman dan pembanihan alamiah. Namun kelemahannya
juga akan terjadi penyerbukan silang dan penyebaran benih gulma yang tidak
dikehendaki. Selain itu angin merupakan salah satu penyebar hama dan patogen
yang dapat mempertinggi serangan hama dan penyakit yang akan sangat merugikan.
a.
Keuntungan
angin terhadap pertumbuhan pohon
•
Mengatur penguapan dan temperatur
•
membantu pernyerbukan bersilang
•
Membawa uap air sehingga uap panas jadi sejuk.
•
Membawa gas-gas yang dibutuhkan pohon
b. Kerugian angin terhadap pohon
• Pohon terbakar karena angin
• Penyerbukan karena angin, bijinya tidak murni sehingga
pohon perlu diisolasi
• Dapat menyebarluaskan gulma
• Angin yang kencang dapat merobohkan pohon
Ditinjau dari segi keuntungannya angin sangat membantu
dalam penyerbukan tanaman. angin akan membawa serangga penyerbuk lebih aktif membantu terjadinya persarian
bunga dan pembenihan alamiah. Sedangkan pada keadaan kecepatan angin kencang, kehadiran serangga penyerbuk menjadi
berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap keberhasilan penangkaran benih dan
akan menimbulkan penyerbukan silang.
Dari segi kerugiannya, angin yang kencang dapat menimbulkan bahaya dalam Penyerbukan,
karena angin bijinya tidak bisa menjadi
murni sehingga tanaman perlu diisolasi. Dan juga dapat menyebarkan hama penyakit seperti perkembangan jamur.
Perkembangan panyakit sangat tergantung pada cuaca.
Keadaan cuaca yang sangat lembab sangat menguntungkan bagi perkembangan jamur.
Serangan patogen cenderung akan meluas bila kelembaban tinggi. Berdasarkan
hasil penelitian diketahui bahwa patogen dipencarkan oleh angin. Dari hasil
penelitian Tantawi (2007) diketahui bahwa pemencaran konidium pada satu musim
tanam tembakau di Jember didukung oleh peningkatan kecepatan angin dan
penurunan kelembaban udara. Pada bulan kering maupun bulan lembab peningkatan
kecepatan angin yang diikuti dengan menurunnya kelembaban udara akan mendukung
pemencaran konidium. Berdasarkan data aktual untuk memencarkan konidium hanya
memerlukan kecepatan angin 0,28 m/det pada suhu 25ºC.
Selain sebagai penyebar patogen, angin juga mempengaruhi
peningkatan jumlah luka pada tanaman inang dan dapat pula mempercepat
pengeringan permukaan tanaman yang basah. Penyebaran penyakit yang sangat cepat
dimungkinkan karena adanya angin baik secara langsung atau tidak langsung
melalui vektor yang dapat terbawa angin dalam jarak jauh. Selain itu karena
hembusan keras angin atau karena saling bersinggungan antar tanaman atau
melalui pasir yang diterbangkan juga dapat menyebabkan permukaan tanaman
terluka dan hal ini memungkinkan terjadinya infeksi.
Banyak jamur parasit yang penyebarannya terutama
dilakukan oleh angin karena jamur membentuk dan membebaskan spora ke udara
dalam jumlah yang tidak terhitung, mempunyai ukuran yang kecil dan ringan
sekali sehingga mudah diangkut oleh angin dalam jarak jauh. Meskipun spora-spora
jamur pada umumnya terdapat dalam lapisan udara di dekat tanah, di lapisan
udara yang paling tingginya ribuan meter pun masih terdapat spora. Pada
kenyataannya penyakit tertentu hanya dapat disebarkan oleh angin pada jarak
pendek, bahkan sering sangat pendek. Pada umumnya spora akan mati karena
kekeringan dan sinar matahari pada waktu disebarkan jarak jauh itu, sedangkan
pada waktu mengendap tidak tepat jatuh pada tumbuhan atau bagian yang rentan.
Semakin cepat anginnya maka spora yang akan tersebar pun akan semakin jauh
keberadaannya.
Angin hampir tidak
bisa dikendalikan. Perlu adanya suatu pengelolaan lingkungan karena adanya
pengaruh angin yang sangat komplek ini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
yaitu menghindari adanya pengaruh yang tidak dikehendaki misalnya penanaman
tanaman sejenis agar tidak terjadi penyerbukan silang. Namun jika permasalahan
penyebaran patogen maka usaha yang dapat dilakukan yaitu pengendalian sedini
mungkin agar mengurangi jumlah patogen yang dapat disebarkan oleh angin. Selain
itu dapat pula menggunakan tanaman pematah angin agar laju dan arah angin dapat
sedikit dikendalikan seperti menanam pohon penahan angin yang dapat menjamin
perlindungan sejauh 15 – 20 kali tinggi pohon pelindung. Misalnya tinggi pohon
10 meter, tanaman sejauh 150 – 200 meter dapat dilindungi sehingga memperlambat
kecepatan angin. Dengan adanya pematah angin maka laju dan arah angin menuju
pertanaman dapat sedikit ditekan sehingga penyebaran patogen akan lebih kecil.
Usaha untuk membuat pohon-pohon hutan tahan terhadap
angin dapat dilakukan dengan pengaturan penjarangan. Mempercepat penjarangan
yang keras dan secara bertahap membiasakan pohon untuk menghadapi angin (karena
perubahan fisiologi pohon) akan dapat membuat hutan lebih tahan dalam
menghadapi angin. Tebang pilih terutama yang berbentuk jalur-jalur banyak
memberikan keuntungan dalam menghadapi angin. Mengingat pohon-pohon tua akan
lebih menderita daripada yang muda di dalam menghadapi angin, maka sering daur
tebang hutan dipendekkan.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Tanah adalah merupakan sumber utama zat hara untuk
tanaman dan tempat sejumlah perubahan penting dalam siklus pangan. Susunan
anorganik dalam tanah yang dibentuk dari pelapukan padas dan pengkristalan
mineral-mineral. Dapat digolongkan pada liat, debu, pasir dan kerikil.
Kelembaban adalah Jumlah uap air yang
terkandung di udara atau bisa dikatakan kelembaban adalah faktor ekologis yang
penting,mempengaruhi aktifitas organisme dan membatasi penyebarannya dengan
keragaman harian, serta keragaman tegak dan mendatar. Sedangkan angin merupakan
salah satu unsur cuaca yang dapat berpengaruh terhadap lingkungan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Saran
Untuk
pertumbuhan tanaman atau pohon yang baik, tanah
dengan aerasi, drainase, serta kemampuan menyimpan air maupun unsur hara
yang baik harus memiliki komponen pasir, debu, dan liat yang seimbang. Sehingga
tanaman mampu tumbuh dalam keadaan yang optimal.
Bila
kelembaban udara tinggi maka pertumbuhan pohon itu akan terganggu karena tidak
keseimbangan antara unsur air dn cahanya sehingga pertumbuha pohon itu akan
ternganggu.
Angin selain sebagai unsur cuaca juga sangat berpengaruh
terhadap kondisi disekitar tanaman. Selain pengaruhnya banyak bermanfaat bagi
tanaman, potensi kerugian tanaman yang disebabkan adanya angin juga besar. Oleh
karena itu perlu adanya pengelolaan terhadap lingkungan agar fungsi angin lebih
mengarah pada hal yang mendukung budidaya pertanian. Usaha pengelolaan angin di
lahan pertanian memang sangat sulit. Namun usaha masih dapat dilakukan walaupun
hanya berpengaruh kecil.
DAFTAR PUSTAKA
http://rikihidayathidayat.blogspot.com/2012/04/pengaruh-angin-pada-tumbuhan pohon.html. Diakses pada hari rabu, tanggal 26 februari 2013 pukul 19.00 wita
ebambanenamtanahbumbu.blogspot.com/2011/03/faktor-angin-terhadap-pertumbuhan.html.
Diakses pada hari rabu, tanggal 26 februari 2013 pukul 19.40 wita
http://forester-untad.blogspot.com/2013/06/manfaat-angin-dan-pengaruhnya-terhadap.html. Diakses pada hari rabu, tanggal 26 februari 2013 pukul 20.00 wita
http://sleepingtrees.blogspot.com/2012/06/pengaruh-faktor-lingkungan-terhadap.html. Diakses pada hari rabu, tanggal 26 februari 2013 pukul 23.00 wita
http://nasih.wordpress.com/2010/11/01/faktor-penentu-pertumbuhan-tanaman/. Diakses pada hari rabu, tanggal 26 februari 2013 pukul 19.00 wita
http://www.sumberajaran.com/2012/11/faktor-lingkungan-yang-mempengaruhi.html. Diakses pada hari rabu, tanggal 26 februari 2013 pukul 22.00 wita
http://abdulchafidh-site.blogspot.com/2012/10/kecepatan-angin.html. Diakses pada hari rabu, tanggal 26 februari 2013 pukul 21.20 wita
http://rahman2811.wordpress.com/2013/05/10/pengaruh-suhu-kelembapan-pada-tanaman/. Diakses pada hari rabu, tanggal 26 februari 2013 pukul 21.30 wita
http://goodwisdoms.blogspot.com/2010/12/apakah-hubungan-angin-dan-ketinggian.html.
Diakses pada hari rabu, tanggal 26 februari 2013 pukul 23.00 wita
semoga bisa dijadikan bahan bacaan untuk melengkapi tugas teman-teman.
BalasHapusterimakasih infonya kak sangat membantu
BalasHapusalfagift
BalasHapusTanah Dijual Di Cibarusah
1 meter harga Jual Tanah di Jakarta Bisa Beli Sebuah Rumah Di Cileungsi
Tanah Murah Dekat Metland Cileungsi
Tanah dijual Pinggir Jalan Raya Cileungsi
Jual Tanah Di Cileungsi
Stok Tanah Kavling Perumahan Puri Asri 2 Cileungsi